Jumat, 30 Oktober 2009

INTERNET MURAH, BERKAH BUAT WARGA PUCUK GUNUNG

Judul ini sebenarnya hanya merupakan pemikiran saya saja, yang terilhami oleh semakin majunya dunia telekomunikasi akhir-akhir ini. Pada era 80 sampai 90-an awal, saya bahkan tidak memayangkan kampung saya yang ada di pelosok candiroto bakal terjangkau oleh yang namanya telepon. Saat itu gak kebayang bakal ada telepon tanpa kabel yang mampu di beli oleh orang-orang kampung macam saya. Sekarang.., bahkan mau ngarit saja tidak ketinggalan yang namanya HP. Teknologi memang menakjubkan....

Pada tahun 90-an awal, orang yang bisa menggunakan komputer (saat itu masih jaman WS dan LOTUS) masih cukup jarang dan menjadi suatu kebanggan tersendiri. Ijasah komuter selalu ditonjolkan pada saat melamar kerja . Tapi saat ini dunia internet sudah sangat akrab digauli oleh remaja-remaja di kampung-kampung.

Adanya paket pra bayar yang relatif murah seperti
Produk SMART Telecom , mobi, IM3 dll yang menyediakan paket internet cukup murah (berkisar Rp. 50.000,- samapai Rp. 250.000), sangat memungkinkan bagi warga seperti di kampung saya untuk bisa melihat dunia dengan biaya yang terjangkau.

Kalau kita mau dan mau belajar, internet bahkan bisa menjadi salah satu alternatif untuk dijadikan salah satu sumber penghasilan. Tersedia cukup banyak layanan yang bisa mengasilkan uang dari sini, misalnya PTC , PTR , adsense, dll. Bagi pemula seperti saya, kita bisa mulai dari yang paling mudah dulu, misalnya dengan browsing melalui interad media.com, yang mau membayar kita saat kita browsing dengan menggunakan yahoo. Saya sudah mencobanya.., dengan sedikit trik-trik , saya bisa mendapatkan 8–10 US$ dalam waktu 9 jam.

Kamis, 29 Oktober 2009

Jebulnya Wong Ndeso itu Hebaat

Ketika pertama kali membuat blog tentang Temanggung, saya membayangkan akan mudah sekali terindeks oleh mbah google. Wong Temanggung itu begitu kecilnya, dengan penduduknya yang mayoritas petani, gek di tambah lagi secara ekonomis temanggung itu juga bukan sebuah wilayah yang punya industri yang banyak dan besar. Gampangnya.., bagi saya yang lahir dan besar di sana, Temanggung itu ndeso.., kuper dan gak gaul.

Dugaan saya tersebut ternyata salah bin ngawur. Ternyata wong-wong temanggung itu banyak sekali yang pinter-pinter, dan berita tentang temanggung itu suangat lan banyaknya. Waktu saya mencari kata temanggung, ketemu 2.490.000 kata yang terindeks di google. Baru sadar saya bahwa ternyata yang kuper dan ndeso itu justru saya.

Bahkan beberapa desa mempunyai blog yang sudah sangat hebatnya seperti mondoretno, putat dll. Beberapa orang juga sudah menjadi internet marketing yang sangat markotop, seperti kaos GAGE, dll. Tidak kalah sangarnya juga web beberapa sekolah seperti SMA 3, SMA2, SMK Swadaya, stemba dll, yang sudah menjadi jawara di dunia maya. Bahkan beberapa tentang temanggungan juga cukup ramai.

Elok.., ing atasnya orang-orang kaki gunung sumbing, sindoro dan prahu yang dingin dan ndeso tersebut ternyata kemampuannya sangat ngedap-edapi. Jebulnya wong temanggung cukup nggegirisi.., salut buat warga temanggung. Saya sangat pengin belajar dari beliau-beliau yang hebat-hebat tersebut.

Jumat, 23 Oktober 2009

Sejarah Jumprit, sebuah mitos?


Cerita ini saya ambil dari email mas Akhmad Masun di sebuah milis.


Jumprit boleh dikatakan sebagai bagian dari sejarah runtuhnya Majapahit. Karena dari catatan yang ada nama Jumprit sendiri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberadaan salah satu penasehat Bre Kertabumi ( Raja Majapahit yang terakhir ) yaitu Pangeran Singonegoro.
Alkisah waktu itu, Kerajaan Islam Demak yang diperintah oleh Raden Patah terus melakukan perluasan daerah termasuk ke dalam wilayah Kerajaan Majapahit.. Ada yang tunduk dan ada yang tidak tunduk terhadap kepemimpinan baru di bawah Raden Patah. Salah satunya adalah Pangeran Singonegoro yang tidak tunduk, sehingga beliau akhirnya mengasingkan diri ke dataran tinggi di daerah Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Bersama dengan Pangeran Singonegoro waktu itu adalah istrinya dan kedua pengawalnya yaitu Mahesa Aduk dan Endong Wulung serta seekor kera putih yang bernama ki Dipo. Kemudian Pangeran Singonegoro bertapa dan menyebarkan ajaran agama Hindu disekitar daerah Tegalrejo bersama istrinya sampai dengan akhir hayatnya. Setelah Pangeran Singonegoro meninggal sang kera putih ( Ki Dipo ) tetap menjaga makam beserta keturunannya sampai sekarang. Sedangkan kedua pengawalnya Mahesa Aduk dan Endong ukung turun gunung dan akhirnya mendirikan Candi Pringapus yang lokasinya tidak jauh dari makam Pangeran Singonegoro dan bermukim disitu sampai akhir hayatnya.
Sedangkan nama Jumprit sendiri berasal dari salah seorang penduduk Kulon Progo. Cerita singkatnya adalah ketika itu Ki Jumprit, salah seorang penduduk yang tinggal di tepi Kali Progo terkena penyakit kulit yang parah dan tidak bisa disembuhkan. Karena sudah merasa tidak ada yang bisa menyembuhkan penyakitnya maka Ki Jumprit berniat mengakhiri penderitaannya dengan bunuh diri. Pada saat itulah datang wangsit yang memerintahkan agar Ki Jumprit mandi di Sendang yang berdekatan dengan Makam Pangeran Singonegoro. Dan akhirnya setelah mandi di sendang tersebut, penyakit kulit yang diderita sembuh dan selanjutnya Ki Jumprit menjadi juru kunci di tempat tersebut sampai akhir hayatnya. Untuk menghormati keberadaan juru kunci tersebut maka dinamakanlah sendang tersebut dengan nama Jumprit sampai sekarang.
Untuk menuju ke tempat ini tidaklah terlalu sulit, karena hanya berjarak sekitar kurang lebih dua puluh enam kilometer dari Kota Temanggung arah Ngadirejo. Jalan menuju tempat ini dari Temanggung juga terbilang bagus, namun berkelok-kelok dan turun naik seperti pada umumnya kontur jalan pegunungan. Karena sejarahnya tersebut banyak orang yang berkunjung kesini untuk mendapatkan khasiat air sendang jumprit untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Namun diluar itu semua dengan segala kekurangannya tempat ini memang layak dikunjungi untuk sekedar menikmati suasana khas pegunungan atau melepas kepenatan selepas melakukan rutinitas sehari-hari. Puluhan monyet yang menurut sejarahnya adalah keturunan Ki Dipo juga bisa kita saksikan bergelantungan di pohon maupun yang bermain-main disekitar lokasi parkir mobil.

Berada diketinggian sekitar delapan ratus meter di atas permukaan air laut di salah satu sisi Gunung Sindoro menjadikan tempat ini sangat sejuk sekaligus berpadu dengan keindahan alam pegunungan. Namun minimnya sarana dan prasarana juga mempengaruhi minat wisatawan yang berkunjung kesini. Di seberang sendang Jumprit memang terdapat kolam renang namun dengan kondisi yang kurang terawat. Begitupun dengan lokasi MCK yang ada nampak sedikit kotor dan kurang terjaga kebersihannya. Rumah makan pun tidak tersedia, hanya ada beberapa penjual bakso disekitar sendang Jumprit. Keuntungan lain berkunjung kesini adalah selepas dari Jumprit perjalanan bisa dilanjutkan ke perkebunan Teh Tambi yang indah dan selanjutnya ke dataran tinggi Dieng karena tempat-tempat tersebut merupakan satu arah kalau ditempuh dari arah Jumprit.

Senin, 19 Oktober 2009

SUMBING – SINDORO, IKON DAN KEBANGGAN TEMANGGUNG



Inilah gambar gunung yang menjadi kebanggan wong Manggung. Kedua gunung yang sudah tidak aktif lagi ini telah menghidupi sebagaian besar warga temanggung karena telah merelakan tubuhnya dipaculi oleh petani seperti lik bawon, pak dhe petruk dan kawan-kawan selama ratusan tahun untuk di tanami tembakau.

Sebagai komoditi utama, tanaman tembakau sangat cocok di tanam di lereng kedua gunung tersebut. Dengan ketinggiannya yang 3153 mdpl (Sindoro) dan 3.371 m dpl (Sumbing), mempunyai tanah yang subur dan relatif lembab. Kondisi tanah seperti itu juga sangat cocok untuk tanaman sayur, seperti kol, cabai, tomat, brokoli, terong, dll.
Komoditi sayur ini sekarang juga mulai bayak di minati oleh para petani di lereng kedua gunung ini.

Kedua gunung ini juga menjadi semacam ajang pelatihan bagi para pendaki dan pecinta alam lokal, mengingat faktor jarak yang dekat dan ketinggian yang cukup signifikan. Bahkan ada semacam ritual tahunan bagi para pendaki dan warga setempat untuk beramai-ramai mendaki puncak Sindoro setiap malam 1 suro (muharam) dan setiap malam 21 puasa (Ramahan) di puncak Sumbing. Pada waktu-waktu tersebut para pendaki dadakan yaitu warga sekitar dan pendaki (beneran) bercampur baur di puncak gunung. Jumlahnya mencapai ribuan orang. Saking banyaknya, dulu (sekarang masih ada atau tidak ya?) bahkan sampai penjual bakso rela memikul barang dagangannya ke puncak gunung. Elok.., kita Saja ngos-ngosan bawa ransel ke puncak. Gimana rasanya mikul baso ke puncak sindoro?

Jalur pendakian gunung Sumbing biasanya para pendaki bisa melalui Kledung (letaknya tepat di antara gunung sumbing dan Sindoro, semacam puncak pass-nya Wonosobo Temanggung), desa Cepit dan dari Magelang. Semenatara untuk jalur pendakian Sindoro, para pendaki bisa melalui Kledung atau melalui Jumprit.

TEMANGGUNG SELAYANG PANDANG


Kabupaten kecil yang terletak di kaki gunung sumbing dan sindoro ini sebelumnya nyaris tidak di kenal di dunia, bahkan untuk ukuran Indonesia saja nama Temanggung hanya sebagian kecil orang yang tahu. Tetapi sejak adanya penggrebekan teroris di sana beberapa waktu lalu, Temanggung mendadak menjadi populer bagi masyarakat (khususnya Indonesia). Sebagai asli wong temanggung, saya mesti berterima kasih kepada nurdin (meskipun akhirnya diketahui ternyata dia) yang telah secara tidak langsung menjadikan kota kami sedemikian ngetop. (sorry din.., untuk pekerjaanmu yang lain sebagai teroris kayane wong temanggung ga pada suka).

Secara budaya, posisi Temanggung diapit oleh triangle budaya, yaitu Yogyakartan, Semarangan dan Banyumasan. Dengan posisi tersebut, bahasa dan budaya masyarakat Temanggung asli menjadi unik. Di bilang mirip yogya.., tidak. Semarang.., tidak. Banyumas juga bukan. Banyak kata dan idiom yang sangat khas wong temanggung, seperti de’e, samang, nda’an, mberuh, jidor, prek, ndais, urik, gigal, dll.
Begitupun dengan logatnya yang sangat khas.., seperti kebiasaan seringnya menggunakan kata to? (baca to, seperti pada kata tomat). Ada juga kesenian dan tradisi seperti jaran kepang, kobra siswo, padusan, nyadran, dll.

Masih banyak keunikan-keunikan lain dari kota kecil ini akan akan kita bahas nanti pada waktu-waktu mendatang. Jadi buat wong temanggung yang ada di rantau, mari kita sedikit bernostalgia dengan kampung halaman di blog ini. Buat yang setia mbangun deso di temanggung, kita juga bisa bertukar pikiran sama saudara-saudara kita yang ada di manapun di penjuru bumi ini dengan lebih murah dan cepat di blog ini. Pun, bagi yang bukan orang temanggung, anda bisa mengintip temanggung dari sini, siapa tahu anda mau berinvestasi, berlibur, atau sekedar memuaskan rasa ingin tahu anda.