Senin, 19 Oktober 2009

TEMANGGUNG SELAYANG PANDANG


Kabupaten kecil yang terletak di kaki gunung sumbing dan sindoro ini sebelumnya nyaris tidak di kenal di dunia, bahkan untuk ukuran Indonesia saja nama Temanggung hanya sebagian kecil orang yang tahu. Tetapi sejak adanya penggrebekan teroris di sana beberapa waktu lalu, Temanggung mendadak menjadi populer bagi masyarakat (khususnya Indonesia). Sebagai asli wong temanggung, saya mesti berterima kasih kepada nurdin (meskipun akhirnya diketahui ternyata dia) yang telah secara tidak langsung menjadikan kota kami sedemikian ngetop. (sorry din.., untuk pekerjaanmu yang lain sebagai teroris kayane wong temanggung ga pada suka).

Secara budaya, posisi Temanggung diapit oleh triangle budaya, yaitu Yogyakartan, Semarangan dan Banyumasan. Dengan posisi tersebut, bahasa dan budaya masyarakat Temanggung asli menjadi unik. Di bilang mirip yogya.., tidak. Semarang.., tidak. Banyumas juga bukan. Banyak kata dan idiom yang sangat khas wong temanggung, seperti de’e, samang, nda’an, mberuh, jidor, prek, ndais, urik, gigal, dll.
Begitupun dengan logatnya yang sangat khas.., seperti kebiasaan seringnya menggunakan kata to? (baca to, seperti pada kata tomat). Ada juga kesenian dan tradisi seperti jaran kepang, kobra siswo, padusan, nyadran, dll.

Masih banyak keunikan-keunikan lain dari kota kecil ini akan akan kita bahas nanti pada waktu-waktu mendatang. Jadi buat wong temanggung yang ada di rantau, mari kita sedikit bernostalgia dengan kampung halaman di blog ini. Buat yang setia mbangun deso di temanggung, kita juga bisa bertukar pikiran sama saudara-saudara kita yang ada di manapun di penjuru bumi ini dengan lebih murah dan cepat di blog ini. Pun, bagi yang bukan orang temanggung, anda bisa mengintip temanggung dari sini, siapa tahu anda mau berinvestasi, berlibur, atau sekedar memuaskan rasa ingin tahu anda.

0 komentar: